RAPAT KOORDINASI PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI

LAELLA 26 Juni 2023 11:20:33 WIB

Sumberejo ( SID ). Rapat koordinasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan komplikasi atau P4K pada ibu hamil dan pemantauan ibu hamil beresiko tinggi.  Senin (26/06) pukul 09.00 WIB di Balai Kalurahan Sumberejo. Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Lurah Sumberejo, Pamong Sumberejo, Bidan Desa,dan Kader Kesehatan Se Kalurahan Sumberejo.

P4K memiliki tujuan meningkatan persiapan ibu hamil saat akan melakukan persalinan serta mengurangi tingkat kematian bayi dan ibu balita.

Dengan narasumber Bidan Riana dari UPT Puskesmas Semin 2. Program P4K  dilakukan dengan cara menempelkan stiker pada rumah ibu hamil. Oleh karena itu, ibu hamil bisa tercatat, terdata, dan terpantau secara tepat. Stiker P4K berisi data tentang nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transport yang digunakan dan calon donor darah.  

“Setelah didata dengan menggunakan stiker, ibu hamil akan diberikan buku KIA. Buku KIA adalah Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Buku KIA berisikan catatan kesehatan ibu hamil (hamil, bersalin dan nifas) dan anak bayi (bayi baru lahir s/d usia 6 tahun) serta berbagai informasi cara memelihara kesehatan ibu dan anak.” Jelas Bidan Riana. Data yang ada dalam stiker dan buku KAI akan memudahkan suami, keluarga, kader, tenaga kesehatan dan bidan di lingkungan setempat dalam memantau secara intensif keadaan dan perkembangan kesehatan ibu hamil. Hal tersebut dimaksudkan agar ibu hamil mendapatkan pelayanan yang sesuai standar pada saat antenatal, persalinan dan nifas.

Sehingga proses persalinan sampai nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan selamat, tidak terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan selamat dan sehat.   Selain itu, program P4K juga mendorong ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan, bersalin, pemeriksaan nifas dan bayi yang dilahirkan oleh tenaga kesehatan terampil termasuk skrining status imunisasi tetanus lengkap pada setiap ibu hamil. Ibu hamil juga akan diedukasi untuk melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.

“saya berharap dengan adanya rakor ini, baik dari pemerintah kalurahan, bidan desa, kader kesehatan dan masyarakat saling bersinergi saat ada ibu hamil dilingkungan masing-masing. Bersama kita siaga dan memantau kondisi ibu hamil.” Pungkasnya.

Sekian

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar